Penyebab para pelajar tauran adalah sebagai berikut:
1. Dendam akibat pemalakan dan perampasan
Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat dimana biasanya mereka menunggu bis atau kendaraan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.
2. Dendam akibat rasa iri akibat tidak dapat menjadi siswa di SMK yang diinginkan
Ketika seorang siswa mendaftar masuk ke SMK negeri, tetapi ia malah tidak diterima di sekolah tersebut. Dia akan masuk ke SMKN lain bahkan ia bisa bersekolah di SMK swasta yang kualitasnya lebih rendah. Disebabkan oleh dendam pada sekolah yang dulu tidak menerimanya sebagai siswa, dia berusaha untuk membuat siswa yang bersekolah di sekolah tersebut merasa tidak nyaman. Dia akan memprofokasikan dan mencari-cari kesalahan sekolah tersebut agar akhirnya terjadi kontak fisik.
3. Ulang tahun sekolah Ketika sebuah sekolah berulang tahun, para siswa beberapa SMK di Jakarta merayakannya dengan merencanakan penyerangan ke berbagai SMK lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
4. Menjelang hari libur panjang
Saat sehari menjelang hari libur, para siswa juga merencanakan penyerangan ke berbagai sekolah lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
5. Setelah diumumkan hasil Ujian Nasional ini ialah yang paling bodoh dari segala penyebab tawuran. Tiga tahun bersekolah menuntut ilmu, diakhiri dengan kegiatan yang sangat tidak manusiawi. Bertawuran setelah diumumkan hasil UN akan menyebabkan kematian apabila tidak dapat bertahan. Walaupun dia bisa bertahan siswa tersebut akan tetap dikeluarkan dari sekolahnya.
Pelaku tawuran:
Seperti yang kita ketahui, para profokator tawuran ialah seseorang suswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi para pelaku tawuran seperti pentolan dan gembel. Pentolan adalah seorang pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran. Dia berhak meminta sumbangan pada para siswa untuk alasan membeli BR atau senjata tajam yang akan digunakan saat tawuran. Dia juga berhak meminta uang untuk alasan diberikan kepada temannya yang terluka saat tawuran. Gembel adalah seorang alumni atau seorang yang telah dikeluarkan dari sekolah. Dia juga memiliki hak yang sama seperti pentolan untuk meminta sumbangan.
Senjata yang digunakan saat tawuran:
Senjata yang digunakan saat tawuran ialah senjata tajam dan benda benda tumpul. Contohnya ialah pedang samurai, cerurit, kopel, gesper berkepala gear,dll. Apabila seorang tidak membawa senjata, dia akan menggunakan batu, kayu, atau bambu untuk melawan. Senjata tersebut biasanya disembunyikan di kantin atau semak-semak dekat sekolah.
Kendaraan yang digunakan saat tawuran ialah bus yang mereka tumpangi saat pergi dan pulang sekolah. Mereka berkumpul ditempat yang mereka janjikan untuk berkumpul dan memberhentikan bus. Setelah itu mereka menaiki bus tersebut beramai-ramai. Disepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel sekolah mereka saat melewati sekolah lain. Kereta juga mereka jadikan tempat bertawuran ketika ada sejumlah siswa dari sekolah lain yang ada di kereta tersebut. Apabila mereka tidak menemukan siswa sekolah lain di kereta tersebut mereka telah mempersiapkan bebatuan ditas mereka untuk melempari siswa sekolah lain yang mereka temui sepanjang perjalanan.
Tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Kerusakan yang parah pada bus yang dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.Tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan diIndonesia. Kini tawuran antar pelajar sudah hampir tidak terlihat. Karena dedikasi tinggi para kepala sekolah yang langsung menindak para pelaku tawuran. Namun, kini kita masih dapat sering melihat tawuran antar supporter klub sepakbola Indonesia dan tawuran antara fans.
Semoga suatu hari kegiatan seperti ini sudah tidak kita jumpai lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar