Rabu, 10 November 2010

Banjir di Indonesia

Banjir di Jakarta kini bukan hal yang biasa lagi.

Banyak aktifitas di Ibu Kota yang terganggu akibat banjir. Ibu Kota negara ini sampai - sampai dinyatakan lumpuh oleh berita - berita di televisi. Banjir ini disebabkan oleh hujan yang terus turun setiap hari, kejelekan dari drainase serta banyaknya sampah - sampah yang ada di bantaran kali dan sungai yang menyebabkan air sungai meluap kejalanan. saluran air pun kotor dan penuh lumpur.

Penggundulan hutan juga sangat mempengaruhi angka kebanjiran. Penggundulan hutan juga menyebabkan tanah longsor.

Tidak hanya di Jakarta, daerah - daerah padat pun seperti bekasi dan sekitarnya juga tidak luput dari banjir. Di daerah ini seringkali terjadi banjir dan menggenang di jalanan. 

Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.

Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir   
  • Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
  • Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
  • Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
  • Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir

    Bencana tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.Gaya pendorong diakibatkan oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
    Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
    Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi pada bulan november. Tahu sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan meningkat. Melalui tanah yang merekah pada musing kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.
    Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di dekatnya.
    Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari seperti membuat vegetasi atau tidak tinggal di tempat penyebab bencana ini dapat terjadi. Masih banyak kok tanah untuk tempat tinggal yang layak di indonesia.
Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar