Selasa, 24 Mei 2011

Manusia dan Harapan

Semua manusia memiliki harapan. Entah harapan itu bisa dicapai atau tidak. Tergantung dari kemampuan diri serta skill yang ada pada tubuh manusia. Manusia mempunyai batasan sebagai makhluk yang serba terbatas dima Tuhan YME. Tapi, manusia patut mengejar harapannya agar dapat kepuasan hati serta mempunyai jalan untuk hidup. Jangan seperti manusia yang hanya berkerja mencari uang tetapi tidak mempunyai suatu target. Mengapa? Karena hidup ini adalah perjuangan. Hidup manusia hanya satu kali seumur hidup. Hari-hari yang berlalu merupakan sejarah bagi setiap pribadi manusia. Kita tidak tahu seberapa banyak kita melangkah. Apakah langkah kita semakin dekat dengan harapan atau malah sebaliknya.

Sebetulnya, harapan kita itu merupakan induk dari pembangunan diri. Pembangunan diri yang tearah medekatkan kita dengan harapan. Banyak di dunia ini manusia yang memiliki harapan malah beralih keharapan lain karena sudah melihat dunia yang berbeda. Bahkan adapula yang harapannya pupus ditengah jalan. Apakah mereka harus benar-benar menyerah? sebenarnya tidak, karena manusia dilahirkan kebumi sudah memiliki sudah memiliki suratan takdir yang sudah tertulis. Maka disana pasti ada jalan untuk menempuh harapan yang sudah dibangun. Harapan saya sebagai manusia adalah memiliki keluarga yang harmonis, serba berkecukupan, dapat membahagiakan orang tua, serta mempunyai istri yang baik, yang dapat menemani perjalanan hidup disaat berada diatas maupun dibawah. Karena manusia tidak selalu berada diatas, pasti akan merasakan susah pula. Disaat kritis, apakah kita bisa bersabar menghadapi keadaan yang membuat kita semakin mejauh dari harapan? Kembali lagi menjadi pribadi yang baik dan berpikir positif bahwa manusia telah diberi jalan oleh Tuhan. Jika kita merasa harapan kita semakin jauh atau hilang, maka berdoalah, rendahkan diri dihadapan Tuhan, dan bermohonlah dengan disertakan usaha.

Manusia dan Kegelisahan

Tanpa kita sadari kegelisahan terkadang datang ke kehidupan kita. Umumnya kegelisahan itu di barengi dengan rasa bingung. Kegelisahan harus kita sikapi dengan benar. Kegelisahan Manusia itu bisa datang dari masalah bahkan bisa datang melalui kegoyahan iman. Orang yang sedang dilanda rasa gelisah pasti hatinya tidak tentram, selalu khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas

Saat kita memikirkan sesuatu yang berlebihan  maka otak akan dirangsang  sehingga tubuh akan merespon dengan berbegai tanggapan, misalnya tubuh akan megeluarkan keringat yang banyak, badan merasakan panas dingin, pikiran tidak karuan dll. Oleh karena itu kegelisahan memungkinkan menurunnya kondisi tubuh.

Ketika anda merasa kegelisahan yang  menggoncang anda pada hari ini, cobalah anda untuk megembalikan ingatan anda  pada situasi paling meggelisahkan yg pernah anda alami di masa lalu. Dengan begitu pikiran anda akan terjadi pertarungan dua kekuatan pengaruh. Berikutnya pengaruh dari masa lalu yang lebih kuat akan mengalahkan pengaruh masa kini yg lebih ringan. Ketika itu terjadi, seseorang akan berkata "Tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari krisis yang pernah kualami di masa lalu". Artinya anda pasti akan melewati krisis berikutnya dengan mudah. Dan jika anda telah melampaui krisis itu dan berhasil maka hari ini akan lebih ringan. Hal seperti itu seharusnya tidak dapat kita hidari karena akan menyebabkan segala aktifitas menjadi berantakan, kondisi tubuh menurun dan hasil kerja tidak maksimal karena pikiran yang melayang-layang.
 
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.

Konsep IBD dalam Kesastraan

Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan, pada perkuliahan jurusan sosiologi juga ada salah stu mata kuliah ini , namun jika untuk mengingat terlalu sulit bisa di ambil intinya saja agar tidak terlalu membebani pikiran otak.

Dalam ilmu budaya dasar berdasarkan pada ilmu sosiologi. Meneliti serta memberi pengalaman kita dalam bersosialisi dengan manusia lain. Karena sejatinya manusia ini tidak dapat hidup sendiri. Budaya adalah cara manusia mengolah kebiasaan yang ada. Karena manusia tinggal ditempat yang berbeda-beda maka pasti akan lahir kebisaan yang berbeda pula tergantung manusia tersebut mengarahkan budaya mereka kehal positif atau negatif.

Dalam kesastraan Ilmu Budaya Dasar adalah merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya.
dan tanpa kita sadari pula Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis.

Manusia dan Keindahan

Kita pasti senang melihat suatu keindahan yang terdapat diplanet kita. Misalkan keindahan pegunungan, lautan maupun kota. Tapi, disamping keindahan alam tersebut kita juga dapat merasakan keindahan rohani, seperti saat kita beribadah menghadap Tuhan YME atau juga keindahan cinta yang didapat dari seorang kekasih. Keindahan yang tak ternilai harganya adalah keindahan saat kita bersama, bersatu dengan keluarga kecil kita. Dimana ada seorang Ayah, Ibu, dan saudara sekandung. Bersama bercanda tawa melewati hari yang susah maupun senang, tolong menolong, saling memberikan masukan serta dorongan agar menjadi pribadi yang lebih baik. Hal tersebut adalah salah dari satu yang pasti manusia butuhkan. Keluarga yang utuh.

Sejatinya keindahan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan merupakan suatu masalah yang ada pada setiap hidup manusia. Penderitaan bisa saja dirasakan setiap manusia di dalam keadaan apapun. Kebanyakan manusia mendapatkan penderitaan karena ulahnya sendiri. Misalkan karena malas mengerjakan atau memecahkan suatu masalah. Penderitaan pasti akan datang disaat terakhir kita dilanda sesuatu. Jika kita ingin menjauhi hal tersebut maka sebaik-baiknya kita menjauhkan diri dari sifat jelek kita agar kelak nanti kita bisa merasakan kepuasan atau kesenangan bukan penderitaan.

Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.

Penderitaan yang banyak terjadi dewasa ini bukan penderitan kultural, tetapi lebih banyak penderitaan struktural. Ini artinya, penderitaan terjadi karena pelaksanaan kebijakan dari atas yang sangat tidak memihak mereka yang menderita. Pernah ada suatu seminar yang diselenggarakan oleh perusahaan milik negara yang menyatakan selalu merugi. Tetapi kenyataannya para pejabat perusahaan tersebut fasilitasnya tetap mewah; ruang kerjanya, kendaraan dinasnya, rumah dinasnya. Mereka pun selalu bepergian dengan pesawat udara klas VIP meskipun jarak perjalanannya tidak begitu jauh. Bahkan dalam keadaan krisis seperti saat ini pun banyak yang bagi-bagi duit, bahkan berebut jabatan. Piknik bagi-bagi duit dengan alasan studi banding, juga dengan alasan tirtha yatra.

Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

Jumat, 20 Mei 2011

Manusia dan Keadilan

Menurut wikipedia keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Hubungannya dengan keadilan adalah setiap manusia yang ada dibumi ini dapat didamaikan dengan keadilan. Sejatinya keadilan itu tidak dapat dibeli, dan jika benar-benar dikeluarkan dari hati nurani manusia, maka kedamaian dunia pasti akan terpelihara.

Manusia dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima sesuatu yang di namakan hak.Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa tanggung jawab,maka semuanya akan menjadi kacau.Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya mencari nafkah,maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu di dalam kehidupan seseorang.Dengan kita bertanggung jawab,kita akan dipercaya orang lain,selalu tepat melaksanakan sesuatu,mendapatkan hak dengan wajarnya. Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya,mungkin di sebabkan oleh hal hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar tanggung jawabnya.Sebagai contohnya,seorang pelajar mempunyai tanggung jawab belajar,sekolah,tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk bolos sekolah,maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya untuk bermain/bolos sekolah. Jika kita melalaikan tanggung jawab,maka kualitas dari diri kita mungkin akan rendah.Maka itu,tanggung jawab adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan,karena tanggung jawab menyangkut orang lain dan terlebih diri kita.

Manusia dan Pandang Hidup

Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa anti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menems, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk_yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.

(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasamya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita - cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapdengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia malunur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Jadi hubungan manusia dengan pandangan hidup itu adalah bagaimana cara kita mengatur penglihatan tentang masa yang akan datang dan persiapan agar dapat menjalani hidup dengan lebih mudah.

Manusia dan Cinta Kasih

manusia dapat mempunyai  arti berbeda bila dibedakan menurut rohani, biologis dan juga kebudayaan. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).

Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut. Sedangkan cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya.

Dari kedua objek tersebut dapat dihubungkan bahwa setiap ras manusia memiliki perasaan akan kebutuhan untuk merasakan cinta yang benar-benar asli dari jiwa satu sama lain. Jika tidak ada hal tersebut maka kehidupan manusia akan terasa hampa serta tidak lengkap bahkan dapat menimbulkan frustasi atau kegilaan.

Tapi, sebaliknya jika manusia berhasil dalam suatu hubungan percintaan, maka dia akan mencapai kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Senin, 07 Maret 2011

manusia dan kebudayaan

A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Tatkala seoang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh kaena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup, ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memenuhi kebutuhan itu bersumber dari lingkungan.

Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar norma-norma tersebut berjalan haruslah manusia di didik dengan berkesinambungan dari “dalam ayunan hingga ia wafat”, agar hasil dari pendidikan –yakni kebudayaan– dapat diimplementasikan dimasyaakat.
B. Pengertian Budaya
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. 
Dari kerangka tersebut diatas tampak jelas benang merah yang menghubungkan antara pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan kegiatan inti dalam dunia pendidikan.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;
2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Karena manusia diciptakan untuk menjadi khalifah, sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Baqarah: 30
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhalifahannya disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki. Masalah moral adalah yang terpenting, karena sebagaimana Syauqi Bey katakan:
إنّما الأمم الأخلاق مابقيت فإنهمو ذهبت أخلاقهم ذهبوا
Artinya: “Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya sudah lenyap, musnah pulalah bangsa itu”.<!–[if !supportFootnotes]–>[4]<!–[endif]–>

Akhlak dalam syair di atas menjadi penyebab punahnya suatu bangsa, dikarenakan jika akhlak suatu bangsa sudah terabaikan, maka peradaban dan budaya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.

Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi. Namun perlu digarisbawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai dengan tata aturan agama.