Selasa, 30 November 2010

Balapan Liar

Balapan liar pada umumnya dselenggarakan ditengah malam disaat jalanan sepi. Pembahasan ini saya isi berdasarkan dengan pengalaman saya sendiri.


Teman saya merupakan salah satu peserta balap liar yang ada diwilayah kawan lama jakarta selatan "Shotokaw 212". Setiap ingin balapan atau bahasa gaul mereka "turun" di siang hari bengkel sibuk dengan motor "korekan" mereka masing-masing.

Tiba waktunya dimalam hari anak-anak bengkel pergi ketempat tujuan dan menyewa sebuah pick up. Mereka menyewa sebuah mobil pick up untuk mengangkut motor "korekan"nya. Dimaksudkan agar bensin motor mereka tidak habis saat dilapangan.

Sesampainya di "track" banyak sekali motor-motor "korekan" berjejer di pinggir jalan. Kedua "joki" dipersiapkan di garis start beserta motor "korekannya". Penontonnya tidak luput memberikan "pinggiran". Polisi kerap kalo muncul dipertengahan acara dan menangkapi para pengendara dan juga penontonya. Bengkel joki yang kalah wajib memberikan uang taruhannya dan pasti akan dilecehkan oleh bengkel pemenang.

Minggu, 14 November 2010

Tauran Pelajar Sekolah

Penyebab para pelajar tauran adalah sebagai berikut:
1. Dendam akibat pemalakan dan perampasan
Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat dimana biasanya mereka menunggu bis atau kendaraan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.
2. Dendam akibat rasa iri akibat tidak dapat menjadi siswa di SMK yang diinginkan
Ketika seorang siswa mendaftar masuk ke SMK negeri, tetapi ia malah tidak diterima di sekolah tersebut. Dia akan masuk ke SMKN lain bahkan ia bisa bersekolah di SMK swasta yang kualitasnya lebih rendah. Disebabkan oleh dendam pada sekolah yang dulu tidak menerimanya sebagai siswa, dia berusaha untuk membuat siswa yang bersekolah di sekolah tersebut merasa tidak nyaman. Dia akan memprofokasikan dan mencari-cari kesalahan sekolah tersebut agar akhirnya terjadi kontak fisik.
3. Ulang tahun sekolah Ketika sebuah sekolah berulang tahun, para siswa beberapa SMK di Jakarta merayakannya dengan merencanakan penyerangan ke berbagai SMK lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
4. Menjelang hari libur panjang
Saat sehari menjelang hari libur, para siswa juga merencanakan penyerangan ke berbagai sekolah lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut.
5. Setelah diumumkan hasil Ujian Nasional ini ialah yang paling bodoh dari segala penyebab tawuran. Tiga tahun bersekolah menuntut ilmu, diakhiri dengan kegiatan yang sangat tidak manusiawi. Bertawuran setelah diumumkan hasil UN akan menyebabkan kematian apabila tidak dapat bertahan. Walaupun dia bisa bertahan siswa tersebut akan tetap dikeluarkan dari sekolahnya.
Pelaku tawuran:
Seperti yang kita ketahui, para profokator tawuran ialah seseorang suswa yang penuh dengan dendam. Ada beberapa julukan bagi para pelaku tawuran seperti pentolan dan gembel. Pentolan adalah seorang pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran. Dia berhak meminta sumbangan pada para siswa untuk alasan membeli BR atau senjata tajam yang akan digunakan saat tawuran. Dia juga berhak meminta uang untuk alasan diberikan kepada temannya yang terluka saat tawuran. Gembel adalah seorang alumni atau seorang yang telah dikeluarkan dari sekolah. Dia juga memiliki hak yang sama seperti pentolan untuk meminta sumbangan.
Senjata yang digunakan saat tawuran:
Senjata yang digunakan saat tawuran ialah senjata tajam dan benda benda tumpul. Contohnya ialah pedang samurai, cerurit, kopel, gesper berkepala gear,dll. Apabila seorang tidak membawa senjata, dia akan menggunakan batu, kayu, atau bambu untuk melawan. Senjata tersebut biasanya disembunyikan di kantin atau semak-semak dekat sekolah.
Kendaraan yang digunakan saat tawuran ialah bus yang mereka tumpangi saat pergi dan pulang sekolah. Mereka berkumpul ditempat yang mereka janjikan untuk berkumpul dan memberhentikan bus. Setelah itu mereka menaiki bus tersebut beramai-ramai. Disepanjang jalan mereka meneriakkan yel-yel sekolah mereka saat melewati sekolah lain. Kereta juga mereka jadikan tempat bertawuran ketika ada sejumlah siswa dari sekolah lain yang ada di kereta tersebut. Apabila mereka tidak menemukan siswa sekolah lain di kereta tersebut mereka telah mempersiapkan bebatuan ditas mereka untuk melempari siswa sekolah lain yang mereka temui sepanjang perjalanan.
Tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa. Kerusakan yang parah pada bus yang dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu.Tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan diIndonesia. Kini tawuran antar pelajar sudah hampir tidak terlihat. Karena dedikasi tinggi para kepala sekolah yang langsung menindak para pelaku tawuran. Namun, kini kita masih dapat sering melihat tawuran antar supporter klub sepakbola Indonesia dan tawuran antara fans.
Semoga suatu hari kegiatan seperti ini sudah tidak kita jumpai lagi.

Rabu, 10 November 2010

Banjir di Indonesia

Banjir di Jakarta kini bukan hal yang biasa lagi.

Banyak aktifitas di Ibu Kota yang terganggu akibat banjir. Ibu Kota negara ini sampai - sampai dinyatakan lumpuh oleh berita - berita di televisi. Banjir ini disebabkan oleh hujan yang terus turun setiap hari, kejelekan dari drainase serta banyaknya sampah - sampah yang ada di bantaran kali dan sungai yang menyebabkan air sungai meluap kejalanan. saluran air pun kotor dan penuh lumpur.

Penggundulan hutan juga sangat mempengaruhi angka kebanjiran. Penggundulan hutan juga menyebabkan tanah longsor.

Tidak hanya di Jakarta, daerah - daerah padat pun seperti bekasi dan sekitarnya juga tidak luput dari banjir. Di daerah ini seringkali terjadi banjir dan menggenang di jalanan. 

Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.

Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir   
  • Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
  • Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
  • Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
  • Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
  • Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
  • Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir

    Bencana tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.Gaya pendorong diakibatkan oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
    Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
    Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi pada bulan november. Tahu sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan meningkat. Melalui tanah yang merekah pada musing kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.
    Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di dekatnya.
    Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari seperti membuat vegetasi atau tidak tinggal di tempat penyebab bencana ini dapat terjadi. Masih banyak kok tanah untuk tempat tinggal yang layak di indonesia.
Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.

Selasa, 09 November 2010

Kemiskinan Di Indonesia

Kemiskinan menurut Wikipedia adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dapat digambarkab dengan:
  • Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  • Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Masalah kemiskinan di Indonesia menjadi masalah yang berkelanjutan dikarenakan:
Pada dasarnya ada dua faktor penting yang dapat menyebabkan kegagalan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat menimbulkan ketergantungan.
Program-program bantuan yang berorientasi pada kedermawanan pemerintah ini justru dapat memperburuk moral dan perilaku masyarakat miskin. Program bantuan untuk orang miskin seharusnya lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya ekonomi produktif dan mampu membebaskan ketergantungan penduduk yang bersifat permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.
Alangkah lebih baik apabila dana-dana bantuan tersebut langsung digunakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti dibebaskannya biaya sekolah, seperti sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), serta dibebaskannya biaya- biaya pengobatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
Faktor kedua yang dapat mengakibatkan gagalnya program penanggulangan kemiskinan adalah kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri sehingga program-program pembangunan yang ada tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang penyebabnya berbeda-beda secara lokal.

Berkaitan dengan penerapan otonomi daerah sejak tahun 2001, data dan informasi kemiskinan yang ada sekarang perlu dicermati lebih lanjut, terutama terhadap manfaatnya untuk perencanaan lokal.
Strategi untuk mengatasi krisis kemiskinan tidak dapat lagi dilihat dari satu dimensi saja (pendekatan ekonomi), tetapi memerlukan diagnosa yang lengkap dan menyeluruh (sistemik) terhadap semua aspek yang menyebabkan kemiskinan secara lokal.
Data dan informasi kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan serta pencapaian tujuan atau sasaran dari kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, baik di tingkat nasional, tingkat kabupaten/kota, maupun di tingkat komunitas.
Masalah utama yang muncul sehubungan dengan data mikro sekarang ini adalah, selain data tersebut belum tentu relevan untuk kondisi daerah atau komunitas, data tersebut juga hanya dapat digunakan sebagai indikator dampak dan belum mencakup indikator-indikator yang dapat menjelaskan akar penyebab kemiskinan di suatu daerah atau komunitas.
Dalam proses pengambilan keputusan diperlukan adanya indikator-indikator yang realistis yang dapat diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan dan program yang perlu dilaksanakan untuk penanggulangan kemiskinan. Indikator tersebut harus sensitif terhadap fenomena-fenomena kemiskinan atau kesejahteraan individu, keluarga, unit-unit sosial yang lebih besar, dan wilayah.
Kajian secara ilmiah terhadap berbagai fenomena yang berkaitan dengan kemiskinan, seperti faktor penyebab proses terjadinya kemiskinan atau pemiskinan dan indikator-indikator dalam pemahaman gejala kemiskinan serta akibat-akibat dari kemiskinan itu sendiri, perlu dilakukan. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota dengan dibantu para peneliti perlu mengembangkan sendiri sistem pemantauan kemiskinan di daerahnya, khususnya dalam era otonomi daerah sekarang. Para peneliti tersebut tidak hanya dibatasi pada disiplin ilmu ekonomi, tetapi juga disiplin ilmu sosiologi, ilmu antropologi, dan lainnya.


Minggu, 07 November 2010

Suku Jawa

Suku Jawa merupakan suku terbesar yang ada di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta dan Sumatera Utara.


Suku Jawa mempunyai dua sub-suku yaitu Osing dan Tengger.


Osing
Suku Osing berasal dari Banyuwangi dan merupakan penduduk mayoritas dibeberapa kecamatan di Banyuwangi. Suku Osing muncul pada akhir masa kerajaan Majapahit sekitar tahun 1478 M. Suku Using mempunyai kedekatan dengan suku Bali. hal ini sangat terluhat dari kesenian tradisional Gandrung yang mempunyai kemiripan dengan tari-tari tradisional bali lainnya, termasuk juga busana tari dan instrumen musiknya. Suku Using mempunyai Bahasa Using yang merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno seperti halnya Bahasa Bali. Bahasa Using berbeda dengan Bahasa jawa sehingga bahasa Using bukan merupakan dialek dari bahasa Jawa seperti anggapan beberapa kalangan.  Pada awal terbentuknya masyarakat Using kepercayaan utama suku Using adalah Hindu-Budha seperti halnya Majapahit. Namun berkembangnya kerajaan Islam di Pantura menyebabkan agama Islam dengan cepat menyebar di kalangan suku Using. Kesenian Suku Using sangat unik dan banyak mengandung unsur mistik seperti kerabatnya suku bali dan Suku Tengger. Kesenian utamanya antara lain Gandrung, Patrol, Seblang, Angklung, Tari Barong, Kuntulan, kendang kempul, janger, jaranan, jaran kincak, angklung caruk, dan Jedor.


Tengger

Suku Tengger adalah sebuah suku yang tinggal di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur, yakni menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang.
Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Sengger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Roro An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Joko Se-"ger".
Bahasa tengger dituturkan di daerah Gunung Bromo yang termasuk wilayah Pasuruan, Probolinggo, Malang dan Lumajang.
Di Pasuruan, cara Tengger ditemukan di kecamatan Tosari, lalu di Probolinggo, daerah kecamatan Sukapura, sedangkan Malang, cara Tengger dituturkan di wilayah desa Ngadas, kecamatan Poncokusumo. Yang terakhir, di Lumajang dituturkan di wilayah Ranupane, kecamatan Senduro.
Dialek ini dianggap turunan basa Kawi dan banyak mempertahankan kalimat-kalimat kuno yang sudah tak digunakan lagi dalam Bahasa Jawa modern.

Jumat, 05 November 2010

Ciri Masyarakat Desa

Setelah saya membuat ciri tentang mayarakat kota, sekarang saya akan membuat ciri tentang masyarakat desa.

Ciri – ciri dibawah ini saya dapat dari membaca buku sosiologi karangan Ruman Sumadilaga sorang ahli sosiologi “Talcot Parsons”.
  •  Afektifitas

ada hubungannya dengan kasih sayang, cinta, kestiaan, dan kemesraan. Perwujudannya dalam berbuat saling tolong menolong dan perduli akan penderitaan orang lain
  • Orientasi kolektif

Merupakan konsekuensi dari afektifitas yang mementingkan kebersamaan
  •  Partikularisme

Pada dasarnya semual hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu
  • Askripsi

Yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh dengan berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja tetapi sudah menjadi suatu kebiasaan yang turun temurun
  • Kekabaran (diffuseness)

Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam  hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan secara eksplisit

Demikianlah apa yang menurut buku karangan dari Ruma Sumadilaga dan penulisan ini masih saya kembangkan. Lebih kurangnya saya mohon maaf. Jika ada saran serta kritik harap disampaikan.

Terima Kasih

Kamis, 04 November 2010

Ciri Kehidupan Sosial Warga Kota

Kali ini saya ingin berbagi ilmu saya tentang ciri kehidupan sosial masyarakat kota.

Dalam kota terdapat beberapa ciri - ciri sosial antara lain adalah:
  1. Pelapisan Sosial Ekonomi

Pelapisan ini terjadi karena adanya perbedaan antara masyarkat yang kaya dengan yang miskin, mata    pencaharian atau sebagai contoh dalam segi sosial seperti persaingan antar sekolah yang menyebabkan terjadinya spesialisasi dalam bentuk keterampilan.
  1. 2.       Individualisme

Sebagai contohnya yang sangat kental adalah sifat kegotong – royongan masyarakat kota sudah sangat susah untuk ditemui. Hal ini terjadi karena warga kota sekarang hanya mementingkan dirinya sendiri untuk memperbaik dirinya dengan cara apapun dan jalan apapun. Maka tidak heran sekarang banyak pemerintah kita yang senang akan korupsi.
  1. 3.       Toleransi Sosial

Kesibukan di kota dengan tempo yang sangat tinggi membuat mereka bersifat acuh tak acuh terhadap sesamanya. Masalah ini hanya dapat diatasi dengan lembaga atau yayasan yang berkecimpung di dunia kemasyarakatan.
  1. 4.       Jarak Sosial

Oleh karena kepadatan penduduk di kota sudah sangat padat maka banyak rumah, pasar, serta mall mempunyai jarak – jaraj yang sangat berdekatan. Akan tetapi banyak dari mereka walaupun sudah berdekatan atau mempunyai jarak tempat yang sangat dekat mereka tetap bersifat acuh karena masing – masing mereka mempunyai kepentingan dan urusan sendiri.
  1. 5.       Pelapisan Sosial

Perbedaan status, kepentingan dan situasi kondisi kehidupan kota mempunyai pengaruh terhadap sistem penilaian yang berbeda mengenai gejala-gejala yang timbul di kota. Penilaian dapat didasarkan pada latar belakang ekonomi, pendidikan dan filsafat. Perubahan dan variasi dapat terjadi, karena tidak ada kota yang sama persis struktur dan keadaannya.


Demikianlah tulisan dari apa yang saya sudah ketahui dan ringkas, lebih kurangnya saya minta maaf dan saya akan terus mengembangkan tulisan – tulisan saya.





Terima Kasih 

Selasa, 02 November 2010

Konflik Israel - Palestina

Konflik Palestina – Israel yang berlangsung sejak tahun 1948 hingga kini seperti tidak akan pernah bisa diakhiri. Penyerangan-penyerangan di antara kedua belah pihak selalu akan terjadi. Pihak Israel beralasan mempertahankan diri dari serangan pejuang Palestina dan tentara Hamas, sedang pihak Palestina mengadakan perlawanan karena merasa wilayahnya semakin menyempit direbut rezim zionis dengan pendudukan bersenjata maupun mendirikan pemukiman-pemukiman yahudi dengan cara merampas tanah rakyat Palestina.
Masyarakat dunia khususnya negara-negara Arab yang semula memihak bangsa Palestina dan berperang dengan Israel untuk membela hak-hak bangsa Palestina yang dijajah, akhirnya lebih banyak berdiam diri.

Dua penyebab terkatung-katungnya penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel, yakni:
1. Perbedaan yang menonjol dan prinsip berupa pengakuan akan keberadaan kedua negara dan bangsa tersebut di mata mereka sendiri khususnya, dan di mata negara-negara lain di dunia termasuk Amerika Serikat yang sampai saat ini masih berpihak kepada pemerintah Israel.
2. Kedudukan kota Jerusalem dengan mesjid Alaqsanya sebagai tempat ibadah dan bersejarah bagi kedua bangsa yang secara umum berbeda agama tersebut.
Dunia arab dan dunia Islam memandang bangsa Palestina adalah pemilik sah tanah air mereka. Sedangkan bangsa Yahudi adalah bangsa yang tidak memiliki tanah air dan menolak serta keluar dari tanah perjanjian (Holy Land) yang dijanjikan Tuhan sesuai dengan berita di kitab suci.
Kedaulatan bangsa Palestina dengan berdirinya negara Palestina merdeka yang diproklamirkan di Aljazair ternyata tidak sepenuhnya diakui oleh Israel. Israel menganggap Jerusalem dan Gaza sebagai bagian dari tanah perjanjian seperti yang disebutkan di dalam kitab suci mereka, yang masih dikuasai oleh bangsa Palestina. Inilah alasan kenapa bangsa Yahudi dengan semangat zionismenya lebih memilih tanah Palestina sebagai tempat untuk mendirikan negara.

Alasan utama mereka berperang adalah memperebutkan tanah air, termasuk juga daerah Jerusalem yang merupakan tempat suci bagi tiga agama samawi di dunia, di mana di sana berdiri mesjid Alaqsa (Alharam alqudsi ashsharif) yang dijadikan tempat ibadah umat Islam atau disebut juga sebagai Bukit Bait Allah (The Temple Mount / Har ha-Bayit) bagi umat Yahudi dan Nasrani. Dan terkenal dengan dinding ratapan (The Western Wall/The Wailing wall/Ha Kotel Ha Ma’aravi) yang terletak di sebelah barat masjid Alaqsa sebagai tempat ibadah umat Yahudi, atau disebut Alburaq Wall oleh kaum Muslimin.

Saya Berharap semua ini bisa berakhir walaupun saya dengar-dengar kalau perang ini berakhir pada akhir zaman. Walau begitu saya tetap mendukung Palestina dari kekerasan Israel.

Sekian dan Terima Kasih

Budaya Indonesia

Budaya Indonesia menurut Wikipedia adalah seluruh Kebudayaan Nasional, Kebudayaan Lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Wujud kebudayaan Indonesia itu adalah berupa:
  • Rumah Adat
  • Tarian
  • Lagu
  • Musik
  • Alat Musik
  • Gambar
  • Patung
  • Pakaian
  • Suara
  • Sastra/Tulisan
  • Makanan
  • Kebudayaan Modern Khas Indonesia
Faktor penyebab masyarakat multikultural itu disebabkan oleh perbedaan latar belakang tiap individu, faktor sejarah, faktor geografis, faktor bentuk fisik Indonesia, dan faktor perbedaan geologi.

Hal ini membuat kita menjadi teringat bahwa perbedaan tersebut sangat mempengaruhi perkembangan Indonesia terutama dalam bidang ekonomi. Seperti yang kita lihat bahwa Indonesia bagian Timur itu jarang tersentuh oleh pemerataan dari pemertintah, yang menyebabkan kemisikinan di bagian Timur merajalela dan kejahatan semakin berkobar.

Mungkin baru itu saja yang baru saya ketahui lebih kurangnya nanti blog ini akan saya perbaiki.