Penderitaan merupakan suatu masalah yang ada pada setiap hidup manusia. Penderitaan bisa saja dirasakan setiap manusia di dalam keadaan apapun. Kebanyakan manusia mendapatkan penderitaan karena ulahnya sendiri. Misalkan karena malas mengerjakan atau memecahkan suatu masalah. Penderitaan pasti akan datang disaat terakhir kita dilanda sesuatu. Jika kita ingin menjauhi hal tersebut maka sebaik-baiknya kita menjauhkan diri dari sifat jelek kita agar kelak nanti kita bisa merasakan kepuasan atau kesenangan bukan penderitaan.
Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada. Ia seperti bayang-bayang yang selalu menyertai hidup. Hanya orang yang sudah meninggal saja yang tidak mengenal dan mengalami penderitaan. Atau mungkin juga orang mati menderita. Kita belum tahu itu, karena kita belum mengalami sendiri.
Penderitaan yang banyak terjadi dewasa ini bukan penderitan kultural, tetapi lebih banyak penderitaan struktural. Ini artinya, penderitaan terjadi karena pelaksanaan kebijakan dari atas yang sangat tidak memihak mereka yang menderita. Pernah ada suatu seminar yang diselenggarakan oleh perusahaan milik negara yang menyatakan selalu merugi. Tetapi kenyataannya para pejabat perusahaan tersebut fasilitasnya tetap mewah; ruang kerjanya, kendaraan dinasnya, rumah dinasnya. Mereka pun selalu bepergian dengan pesawat udara klas VIP meskipun jarak perjalanannya tidak begitu jauh. Bahkan dalam keadaan krisis seperti saat ini pun banyak yang bagi-bagi duit, bahkan berebut jabatan. Piknik bagi-bagi duit dengan alasan studi banding, juga dengan alasan tirtha yatra.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar